Indra Sjafri Redam Isu Dirinya Latih Timnas Senior
Jakarta – Jadi pembahasannya Indra Sjafri merasa layak melatih timnas senior Indonesia. Namun, sang ahli taktik meredam masalah tersebut, memilih untuk fokus pada pekerjaannya! Indra Sjafri baru-baru ini membawa Timnas U-19 Indonesia menjuarai Piala AFF U-19 2024 usai mengalahkan Thailand 1-0 pada Senin (29/7). Ini merupakan gelar keempat IS di tingkat timnas pada kategori kelompok umur.
Sebelumnya, Indra pernah membawa Timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2013. Kemudian, ia meraih Piala AFF U-22 2019 dan mempersembahkan medali emas SEA Games 2023.
Setelah itu, ramai di media sosial mengenai peluang Indra Sjafri melatih Timnas senior Indonesia. Dengan CV yang bagus, Indra diyakini berpeluang merakit Skuad Garuda.
Indra Sjafri juga dinilai mampu menangani timnas senior Indonesia di Piala AFF 2024, dan Nova Arianto juga dinilai punya peluang. Maklum, ajang ini akan berbenturan dengan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada September-November.
BACA JUGA : Leandro Trossard Arsenal Gagal Juara Musim Lalu
Indra dengan tegas memendam isu tersebut. Pria asal Sumatera Barat itu mengaku masih punya target lain yakni lolos ke Piala Asia U-20 2025.
Ini adalah jebakan Batman. Tidak baik. Nova, saya yang mengundangnya ke timnas, (dulu) asisten saya. Jadi asisten STY, saya yang merekomendasikan. “Siapapun yang nanti jadi pelatih Timnas, itu yang saya suka, kenapa kita bentrok, itu tidak baik, percayalah, itu kerugian bagi sepak bola kita,” jelasnya seperti dikutip CNN Indonesia.
Habiskan saja seluruh tenagamu, (buktinya) akhirnya menang ya? Yang tidak mendukung, sayang sekali, bangsanya sendiri, anak bangsanya sendiri, terus tidak didukung. Jadi intinya bagi saya, apapun tugas yang diberikan kepada saya, saya akan mengerjakannya dengan baik, lanjutnya.
Memenangkan Piala AFF U-19 bukanlah target utama kami. Ketum PSSI juga menargetkan kalau kita bisa lolos ke Piala AFC dan Piala Dunia U-20,” tegasnya
Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI pun mengatakan bahwa setiap pelatih di level timnas mempunyai targetnya masing-masing. Maka Erick hanya meminta para pelatih untuk membawa timnas ke level terbaik.