David Moyes Salut Dengan Perlawanan Ten Hag di MU
Manchester – Kerap dihujani kritik, Erik ten Hag tetap gigih dan bertekad membawa Manchester United kembali ke posisi semestinya. Mantan manajer MU David Moyes pun memberikan penghormatan.
Ten Hag sempat diragukan akan bertahan di MU musim panas ini. Hasil buruk timnya di Premier League musim lalu – finis di peringkat kedelapan – membuat masa depannya menjadi banyak spekulasi. Ia pun mengalami hujan dan banjir kritik. Alih-alih membawa MU unggul, Ten Hag justru membiarkan timnya mengalami kemunduran serius.
Namun trofi Piala FA musim lalu menjadi penyelamatnya. Ten Hag setidaknya sudah membuktikan dirinya mampu membuat MU kompetitif dengan situasi yang mendukung.
Pada akhirnya MU memutuskan memberinya kesempatan lagi. Namun tekanannya tentu akan semakin besar karena kini ekspektasinya semakin besar, apalagi setelah adanya pergantian manajemen klub menyusul kedatangan Sir Jim Ratcliffe.
Mantan manajer MU David Moyes mengaku kagum dengan perjuangan Ten Hag di sana. Ia menilai permasalahan yang dihadapi rekannya tersebut adalah perubahan budaya di klub dan meningkatnya ekspektasi akibat dominasi rival sekota, Manchester City.
Sejak kepergian Sir Alex Ferguson, MU berubah dari klub yang mendominasi menjadi klub yang berusaha bertahan di kompetisi papan atas. Sementara itu, Man City mengambil alih tahta dan memberikan tekanan yang semakin besar kepada MU.
Secara keseluruhan, masalah terbesar United bukanlah manajer atau pemainnya. Masalahnya adalah Manchester City dan Pep Guardiola, kata Moyes dalam podcast bersama Simon Jordan, dilansir Manchester Evening News.
BACA JUGA :Indonesia Piala AFF U-19 Hadiah Apresiasi Kejuaraan Rp 1 Miliar
Para pemain di United terbiasa memiliki budaya kemenangan yang hebat di klub. Ten Hag telah menghadapi pertarungan selama dua musim terakhir dan jangan lupa bahwa dia memenangkan dua trofi dalam periode itu.”
Saya mengagumi tekadnya melawan kritik, tambah pria yang baru saja berpisah dari West Ham United itu.
Ten Hag berposisi sebagai bek tengah dan memulai karirnya bersama klub Eredivisie Twente. Dia pun saat ini bergabung dengan team De Graafschap pada tahun 1990, dan telah memenangkan Eerste Divisie di musim pertamanya.
Dia bergabung kembali dengan Twente pada tahun 1992 dan dipindahkan ke RKC Waalwijk dua tahun kemudian, di mana dia tinggal selama satu musim sebelum menandatangani kontrak dengan Utrecht pada tahun 1995.
Ten Hag kembali ke Twente untuk ketiga kalinya pada tahun 1996, di mana dia memenangkan Piala KNVB pada tahun 2001. Dia pensiun pada tahun 2002, pada usia 32 tahun.
Ten Hag memulai karir kepelatihannya pada tahun 2012 di Go Ahead Eagles, di mana ia memimpin klub tersebut untuk promosi ke Eredivisie di musim debutnya.
Dia kemudian juga bergabung dengan salah satu team Bayern Munich II pada tahun 2013, memenangkan promosi ke Regionalliga Bayern pada tahun 2014. Dia kembali ke Belanda pada tahun 2015 sebagai direktur olahraga dan pelatih kepala di Utrecht.